Lingkungan
Hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Demikian pengertian
lingkungan hidup sebagaimana dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berlaku di Indonesia. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup
Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berwawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan
yurisdiksinya. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur
lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,
stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Merujuk
pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan
Wawasan Nusantara, yang menempati posisi
silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta
musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia
menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.
(Di kutip dari Sumber Referensi, terkait tentang Lingkungan Hidup).
Pentingnya Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup wajib kita tanamkan sejak dini. Karena kualitas dan kuantitas lingkungan hidup sangat terbatas. Lingkungan hidup selalu berubah-ubah, tergantung dari faktor yang disebabkan oleh beberapa hal. Namun yang lebih dominan ialah disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Dan sudah seharusnya peran pemerintah dan masyarakat untuk saling bekerjasama dan lebih serius lagi dalam menjaga lingkungan hidup sekitar kita.
(Di kutip dari Sumber Referensi, terkait tentang Lingkungan Hidup).
Pentingnya Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup wajib kita tanamkan sejak dini. Karena kualitas dan kuantitas lingkungan hidup sangat terbatas. Lingkungan hidup selalu berubah-ubah, tergantung dari faktor yang disebabkan oleh beberapa hal. Namun yang lebih dominan ialah disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Dan sudah seharusnya peran pemerintah dan masyarakat untuk saling bekerjasama dan lebih serius lagi dalam menjaga lingkungan hidup sekitar kita.
Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas manusia
dan kerusakan yang disebabkan karena proses alam.
I. Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Aktivitas Manusia
I. Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Aktivitas Manusia
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke
bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini.
Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan
ditimbulkan. Padahal sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi, manusia
berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Namun akhir-akhir
ini semakin menjadi saja pengrusakan hutan dan lingkungan dimana-mana. Dan
berikut beberapa faktor kerusakan lingkungan hidup akibat aktivitas manusia,
antara lain:
A. Pencemaran Udara
A. Pencemaran Udara
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek
dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan
global (global warming) yang memengaruhi perubahan
iklim serta dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran atau
polusi udara, terjadi karena diakibatkan dari hasil pembakaran yang mengandung
bahan kimia, seperti bahan bakar fosil (minyak dan batu bara), kendaraan
bermotor, pabrik, mesin-mesin pesawat terbang atau roket dan lain-lain.
B.
Pengrusakan Hutan
Dampak kerusakan hutan terhadap lingkungan,
memberi akibat kepada mahluk hidup di sekitarnya, baik dalam hutan maupun di luar hutan. Kerusakan hutan dengan intensitas yang besar
berakibat negatif pada ekosistem hutan. Dan hampir setiap tahunnya hutan-hutan
di Indonesia semakin habis karena semakin maraknya para penebang liar. Yang
lebih parahnya lagi, orang-orang tersebut selalu lolos dari pengawasan
pemerintahan dan para petugas setempat.
Beberapa ulah manusia yang baik secara
langsung maupun tidak langsung akan membawa dampak pada kerusakan lingkungan
hidup disekitar kita. Maka tidaklah heran jika musim penghujan datang, sering
terjadi longsor dimana-mana.
C. Membuang Sampah Sembarangan
C. Membuang Sampah Sembarangan
Dimanakah Anda membuang sampah? Di tempat
sampah yang sudah tersedia, di halaman rumah, di tempat umum, atau malah di sungai
? Apapun alasanya yang jelas membuang sampah sembarangan merupakan sebuah
tindakan tidak terpuji yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang banyak.
Kegiatan ini kelihatanya sepele, namun pengaruhnya dalam kehidupan sungguh
sangat luar biasa hebatnya. Tak bisa kita bayangkan apabila masyarakat membuang
satu tas plastik sampah di sembarang tempat, khususnya di sungai. Padahal kita
tahu ada jutaan keluarga di Indonesia, sehingga apabila ditotal maka ada jutaan
tas sampah perharinya, itupun baru dalam satu hari.
Lalu berapa total dalam satu tahun dan berapa
jumlahnya diseluruh dunia? Entahlah,... Mungkin kalau kita gabungkan, akan
menjadi satu pulau baru dengan para penghuninya (lalat, nyamuk, kecoa, dan lain
sebagainnya). Efeknya dapat kita saksikan banjir terjadi dimana-mana, air
sungai kotor, banyak jenis ikan punah dan bermacam kerugian lainya yang semua
itu tentu sangat merugikan kehidupan manusia itu sendiri, terutama dalam hal
kesehatan. Disini saya akan coba contohkan jika kita membuang sampah di sungai
dan apa saja yang mungkin terjadi apabila kita melestarikan budaya bahwa sungai
adalah tempat pembuangan sampah.
- Air sungai tidak dapat mengalir dengan normal karena tersumbat sampah pada area tertentu yang terjadi penumpukan misalnya pada pintu air.
- Banjir terjadi karena ketinggian sungai menjadi dangkal dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Maka sudah dipastikan, debit air pun akan semakin meluap ke pemukiman warga sekitar.
- Beberapa spesies ikan yang hidup di sungai akan mati dan terjadi kepunahan karena jenis sampah tertentu membawa bahan kimia berbahaya yang dapat merusak ekosistem yang hidup di dalam air sungai.
- Banyak ragam jenis penyakit baru karena kualitas air sungai yang buruk, padahal banyak warga yang menggunakanya untuk kebutuhan sehari-hari.
Dan masih banyak sekali kerugian yang ditimbulkan akibat membuang sampah di sungai. Akibatnya tidak hanya dirasakan oleh orang yang membuangnya saja namun harus ditanggung masyarakat umum, hewan dan pepohonan yang berada dipinggiran sungai tersebut. Belum lagi ditambah dengan sampah-sampah yang menumpuk dan berserakan di tempat umum lainnya.
II. Kerusakan Yang Disebabkan Karena Proses Alam
Belakangan ini
sering terdengar berita tentang bencana alam dan kerusakan bumi. Entah itu
karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, ataupun faktor alami yang
disebabkan oleh alam. Dan berikut beberapa peristiwa kerusakan yang disebabkan
karena proses alam, antara lain:
A. Tsunami
Perpindahan
badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan
tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi
yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah
laut, atau atau hantaman meteor di laut. Dampak negatif yang diakibatkan oleh
tsunami dapat merusak apa saja yang dilaluinya, seperti bangunan,
tumbuh-tumbuhan, hewan, dan bahkan korban jiwa.
B. Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung
berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan
kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan
gunung berapi antara lain seperti; Hujan abu vulkanik, Lava panas, Awan panas,
Gas yang mengandung racun, Material padat (batuan, kerikil, pasir) dan
lain-lain.
C. Gempa Bumi
Gempa bumi
adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di
antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun,
maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa
intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan
terjadinya gempa.
Pada saat gempa berlangsung, terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung mau secara tidak langsung, seperti bangunan roboh, longsor, permukaan bumi yang retak dan melebar serta gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang) dan lain-lain.
Pada saat gempa berlangsung, terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung mau secara tidak langsung, seperti bangunan roboh, longsor, permukaan bumi yang retak dan melebar serta gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang) dan lain-lain.
D. Angin Topan
Angin topan
terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke
kawasan bertekanan rendah. Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto
satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya
angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung)
dapat menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan yang dilewatinya.
Itulah beberapa
peristiwa kerusakan yang disebabkan karena proses alam yang muncul secara
alamiah tanpa campur tangan manusia karena hanya alam sendirilah yang
mengetahui proses evolusi yang mungkin dihadapinya. Mungin bumi yang kita huni
ini sudah lelah dan semakin tua..
Untuk
melestarikan lingkungan hidup yang bersih dan aman bukanlah sebuah proses
cepat. Di perlukan kerjasama antara masyarakan
dan pemerintah untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih, serta
menanggulangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh manusia ataupun karena faktor
alam. Pentingnya kebersamaan dan
gotong royong di lingkungan masyarakat, adalah salah satu bentuk upaya untuk Menjaga
Kelestarian Lingkungan Hidup di sekitar kita.
0 komentar:
Posting Komentar