Rabu, 16 April 2014

Lingkungan Hidup


Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Demikian pengertian lingkungan hidup sebagaimana dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berlaku di Indonesia. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan
Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.
(Di kutip dari Sumber Referensi, terkait tentang Lingkungan Hidup).
Pentingnya Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup wajib kita tanamkan sejak dini. Karena kualitas dan kuantitas lingkungan hidup sangat terbatas. Lingkungan hidup selalu berubah-ubah, tergantung dari faktor yang disebabkan oleh beberapa hal. Namun yang lebih dominan ialah disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Dan sudah seharusnya peran pemerintah dan masyarakat untuk saling bekerjasama dan lebih serius lagi dalam menjaga lingkungan hidup sekitar kita.
Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas manusia dan kerusakan yang disebabkan karena proses alam.

I. Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Aktivitas Manusia
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Padahal sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi, manusia berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Namun akhir-akhir ini semakin menjadi saja pengrusakan hutan dan lingkungan dimana-mana. Dan berikut beberapa faktor kerusakan lingkungan hidup akibat aktivitas manusia, antara lain:

A. Pencemaran Udara
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yang memengaruhi perubahan iklim serta dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran atau polusi udara, terjadi karena diakibatkan dari hasil pembakaran yang mengandung bahan kimia, seperti bahan bakar fosil (minyak dan batu bara), kendaraan bermotor, pabrik, mesin-mesin pesawat terbang atau roket dan lain-lain.
B. Pengrusakan Hutan
Dampak kerusakan hutan terhadap lingkungan, memberi akibat kepada mahluk hidup di sekitarnya, baik dalam hutan maupun di luar hutan. Kerusakan hutan dengan intensitas yang besar berakibat negatif pada ekosistem hutan. Dan hampir setiap tahunnya hutan-hutan di Indonesia semakin habis karena semakin maraknya para penebang liar. Yang lebih parahnya lagi, orang-orang tersebut selalu lolos dari pengawasan pemerintahan dan para petugas setempat.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung akan membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup disekitar kita. Maka tidaklah heran jika musim penghujan datang, sering terjadi longsor dimana-mana.

C. Membuang Sampah Sembarangan
Dimanakah Anda membuang sampah? Di tempat sampah yang sudah tersedia, di halaman rumah, di tempat umum, atau malah di sungai ? Apapun alasanya yang jelas membuang sampah sembarangan merupakan sebuah tindakan tidak terpuji yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang banyak. Kegiatan ini kelihatanya sepele, namun pengaruhnya dalam kehidupan sungguh sangat luar biasa hebatnya. Tak bisa kita bayangkan apabila masyarakat membuang satu tas plastik sampah di sembarang tempat, khususnya di sungai. Padahal kita tahu ada jutaan keluarga di Indonesia, sehingga apabila ditotal maka ada jutaan tas sampah perharinya, itupun baru dalam satu hari.
Lalu berapa total dalam satu tahun dan berapa jumlahnya diseluruh dunia? Entahlah,... Mungkin kalau kita gabungkan, akan menjadi satu pulau baru dengan para penghuninya (lalat, nyamuk, kecoa, dan lain sebagainnya). Efeknya dapat kita saksikan banjir terjadi dimana-mana, air sungai kotor, banyak jenis ikan punah dan bermacam kerugian lainya yang semua itu tentu sangat merugikan kehidupan manusia itu sendiri, terutama dalam hal kesehatan. Disini saya akan coba contohkan jika kita membuang sampah di sungai dan apa saja yang mungkin terjadi apabila kita melestarikan budaya bahwa sungai adalah tempat pembuangan sampah.
  1. Air sungai tidak dapat mengalir dengan normal karena tersumbat sampah pada area tertentu yang terjadi penumpukan misalnya pada pintu air.
  2. Banjir terjadi karena ketinggian sungai menjadi dangkal dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Maka sudah dipastikan, debit air pun akan semakin meluap ke pemukiman warga sekitar.
  3. Beberapa spesies ikan yang hidup di sungai akan mati dan terjadi kepunahan karena jenis sampah tertentu membawa bahan kimia berbahaya yang dapat merusak ekosistem yang hidup di dalam air sungai.
  4. Banyak ragam jenis penyakit baru karena kualitas air sungai yang buruk, padahal banyak warga yang menggunakanya untuk kebutuhan sehari-hari.

Dan masih banyak sekali kerugian yang ditimbulkan akibat membuang sampah di sungai. Akibatnya tidak hanya dirasakan oleh orang yang membuangnya saja namun harus ditanggung masyarakat umum, hewan dan pepohonan yang berada dipinggiran sungai tersebut. Belum lagi ditambah dengan sampah-sampah yang menumpuk dan berserakan di tempat umum lainnya.

II. Kerusakan Yang Disebabkan Karena Proses Alam
Belakangan ini sering terdengar berita tentang bencana alam dan kerusakan bumi. Entah itu karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, ataupun faktor alami yang disebabkan oleh alam. Dan berikut beberapa peristiwa kerusakan yang disebabkan karena proses alam, antara lain:

A. Tsunami
Perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Dampak negatif yang diakibatkan oleh tsunami dapat merusak apa saja yang dilaluinya, seperti bangunan, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan bahkan korban jiwa.

B. Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain seperti; Hujan abu vulkanik, Lava panas, Awan panas, Gas yang mengandung racun, Material padat (batuan, kerikil, pasir) dan lain-lain.

C. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.

Pada saat gempa berlangsung, terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung mau secara tidak langsung, seperti bangunan roboh, longsor, permukaan bumi yang retak dan melebar serta gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang) dan lain-lain.

D. Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan yang dilewatinya.
Itulah beberapa peristiwa kerusakan yang disebabkan karena proses alam yang muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia karena hanya alam sendirilah yang mengetahui proses evolusi yang mungkin dihadapinya. Mungin bumi yang kita huni ini sudah lelah dan semakin tua..
Untuk melestarikan lingkungan hidup yang bersih dan aman bukanlah sebuah proses cepat. Di perlukan kerjasama antara masyarakan dan pemerintah untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih, serta menanggulangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh manusia ataupun karena faktor alam. Pentingnya kebersamaan dan gotong royong di lingkungan masyarakat, adalah salah satu bentuk upaya untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup di sekitar kita.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;